Jumat, 25 Maret 2011

Ladangku disirami Ki Dalang


Namaku Eulis, seorang ibu rumah tangga yang sudah memililki 2 orang anak. Anak sulungku berusia 26 tahun dan kini tengah belajar di pesantren. Yang bhungsu baru berusia 6 tahun. Suamiku wirswata dan usianya 48 tahun. Akupun sendiri berusia 39 tahun. Tadinya aku enggan untuk menceritakan semua ini. Namun karena mungkin ini bisa jadi contoh buat para ibu-ibu yang mungkin memiliki pengalaman yang sama denganku, ya wajib menyimak.
Kejadian itu terjadi 3 tahun lalu ketika aku mengadakan sebuah hajatan buat anakku yang lagi disunat. Kami memang menggelar acra yang sangat meriah. Siangnya diisi dengan sisingaan dan malamnya diisi dengan pagelaran wayang golek. Kami sengaja mengundang ki dalang ***** ( sebut saja ki Jaya ). Umurnya sekitar 60an tapi dia masih bugar. Maklum lah seorang dalang pasti memiliki banyak kegiatan baik rohani maupun jasmani.
Sekitar pukul 8 malam pagelaran wayang pun dimulai. Banyak penonton yang hadir saat itu. Lakonnya pada saat itu berjudul Bambang Gundayitma. Aku sih gak terlelu mengerti denagn wayang. Tapi ya sekedar menonton aku ikutin aja, pagelaran berlangsung kurang lebih 6 jam. Sekitar pukul 2 subuh pagelaran usai dan para penonton berangsur pulang. Keadaan dirumahku memang banyak orang yang sekdar bantu-bantu di rumah. Ya kami memang lelah tapi mau bagaimana lagi soalnya aku yang punya hajat jadi masi8h banyak yang harus kami selesaikan.
Ternyata Ki Jaya juga cukup kelelahan. Maklumlah dia menggelarkan wayang sekitar 6 jam. Mungkin pegel-pegel terasa di sekujur tubuhnya. Kami menawarkannya untuk tidak langsung pulang dan menginap saja di rumah kami. Dia pun menyetujuinya smentrara rombongannya pulang. Aku menyiapkan kamar sementara suamiku masih menemani para tamu terdekat sambil minum kopi.
Ketika aku mengantar Ki Jaya ke kamarnya. Tiba-tiba dia berkata “ Lis kamu seneng dengan pagelaran bapak?”
“iya pak, bagus sekali pertunjukannya.” Jawabku
“kamu temani bapak ya?” katnya lagi
Aku sempat heran dan kurang mengerti dengan perkataanya. Aku Cuma tersenyum dan bergegas pergi. Kemudian Ki Jaya memngang tanganku. “gak apa-apa Lis!” ujarnya penuh arti.
“apa pak?” tanyaku agak takut.
“bapak Cuma minta pijitin soalnya badan bapak pegel-pegel semua.” Jawabnya
Aku Cuma tertunduk soalnya aku malu sekaligus takut.
“ ya udah kamu minta tolong sama sapa aja, bapak pegel nih biasanya habis pentas langsung dipijitin ma istri.!” Ujrnya lagi.
Mendengar hal demikian, ketakutan dan kecurigaanku serentak hilang. Dan akupun bersedia untuk memijitnya. Akupun masuk ke kamarnya dan Ki Jaya menutup pintu.
“udaranya dingin” katanya.
Akupun duduk di sampingnya diatas ranjang di kamr yang biasa ditempati anakku. Tiba-tiba Ki Jaya melepas baju dan celananya. Aku hanya terdiam dan sedikit malu.
“aduh capek banget Lis nih rasanya pegel banget tangan bapak.” Katanya lagi.
Aku hanya mengangguk dan segera mengambil lotion milik ankku dan mengoleskannya ke tangan dan tubuh Ki Jaya yang hanya mengenakan kaos oblong dan celana pendek. Tubuhnya memang kekar dan kulitnya memang agak hitam. Kumisnya cukup tebal dan rambutnya keriting. Sepertinya dia menikmati pijatanku. Apalagi kata suamiku kalo tanganku sangat lembut.
“ Lis ke pinggang ya!” katanya
Akupun mulai turun ke bawah ke arah pinggangnya. Tiba-tiba tanganku sakit mungkin karena pegal memijit Ki Jya.
“kenapa Lis?” tanyanya
“nggak ini pak, tangan lilis agak sakit” jawabku
“coba bapak lihat” jawabnya sambil meraih tanganku. Dia mengusap dan memijit pelan tanganku namun penuh arti. Sesekali dia mengusap lengan dengan alasan tradisional.
“ Lis kamu cantik ya!”
Aku Cuma tersenyum tipis. Lalu K Jaya menngerakan kakinya dan tiba-tiba dia memangkuku dan mengarahkanku ke ranjang. Seketika aku terbaring dan tangan Ki Jaya memegangi kakiku dan berkata “Lis kan aku dibayar murah sama suami kamu, aku mintas bayaran lebih dari kamu ya?” katanya sedikit bersik.
“tapi pak, jangan pak ah” aku sedikit berontak tapi tak berani berteriak karena takut terjadi apa-apa nantinya.
“ gak apa-apa Lis, ayo buka pakaianmu!” perintahnya
“aku takut pak.” Jawabku memlas
“sebentar aja lias, ayo!”
Akupun terdiam entah kenapa. Ki Jaya pun mulai memngeryangi tubuhku dan tubuhnya mulai menindihku. Terasa penisnya yang keras mengganjal tepat di atas vaginaku. Aku berdiam diri saja dengan apa yang dilakukan Ki Jaya dengan diriku.
“lis bapak ga mau lama-lama, buka baju kamunya dong, entar keburu suamimu kesini!” perintahnya
Akupun segera mebuka pakainaku, entah kenapa aku mau aja. Mungkin aku emmang sudah agak lama ga bertempur di atas ranjang dengan suamiku karena kesibukan kami mempersiapkan acara hajatan. Kami sibuk mebuka pakaian kami sampai akhirnya kami telanjang bulat. Segera Ki Jaya meraihku dan memeluku kuat-kuat. Rupanya dia sangat bergairah.
“Pak, ciuman dong!” pintaku tanpa sadar
“manggilnya mas aja lis!” jawabnya seraya menciumi wajah dan bibirku.
Tangan kannya meremas pantatku sedangkan tangan kirinya memelukku dari pinggang. Akupun tak tinggal diam. Aku pegang penisnya yang besar dan ku kocokkan secara cepat. Sesekali bibirnya menciumi payudaraku dan menekan-nekan penisnya ke vaginaku yang sudah basah.
“kamu pernah selingkuh lis?” bisiknya
“belum mas, ahh” jawabku sedikit mengerang
Kemudian dia menghentikan gerakannya dan memegang penisnya dan segera mengarahkannya ke vaginaku.
“bentar mas, jilat dulu dong memekku. Ntar aku sepong kontol mas.” Pintaku berbisik.
Dia pun terlihat senang mendenagr pintaku dan langsung menciumi dan menjilati vaginaku. Lima menit kemudian aku menyepongnya dan dia mengelus-elus rambutku.
“enak Lis...” desahnya
Aku tak sadar betapa gilanya permainanku dengannya. Padahal ini dilakukan di rumahku, dimana ada suami dan banyak orang di luar.
Desahan demi desahan kami suarakan dan saling bertsahutan.
“mas masukin sekarang lah.”
Kataku dan segera dia memasukan penisnya ke vaginaku. Vaginaku memang suadah tak sempit lagi, tapi penis Ki Jaya sangat besar sehingga sulit untuk amsuk. Kami butuh waktu sekitar 5 menit untuk melancarkan pengeboran kami.
“ahhhh mas ahhhh” desahku
“lis terus lis, biar kedenger sama suami kamu” jawabnya
“iya mas. Aduh mas dadang, aku diewe sama ki dalang bejad nih mas, tolong mas gak nahan nikmatnya.” Rintihku
Ki Jaya hanya tersenyum dan sesekali mencium dan menjambak rambutku. Permainan kami berlangsung sekitar 20 menit sampai akhirnya kami sampai pada puncak kenikmatan kami.
“agggrgrrhhhhhhhhh.....” gumamnya
Kami saling melepaskan siraman kenikmatan.
Ladangku yang sempat tandus akhirnya disirami Ki Dalang yang perkasa ini.

Jumat, 11 Maret 2011

Aku dan Rima

Di Cerita Dewasa ini, Rima siswi SMP akhirnya merasakan betapa nikmatnya sex itu. Ia juga terlena akan betapa mantapnya di entot dari belakang -- disodomi---. Bahkan pada pengalaman pertamanya, saat ia harus kehilangan keperawanan, ia tak hanya mendapat jackpot ngentot di semua lobang yang dimiliki, tapi juga sekaligus 2 lobangnya dimasuki kontol pacar Rima dan kawannya.

"Terima kasih sayang aku puas dan sayang sama kamu "katanya lembut. Aku diam saja sambil merasakan kenikmatan yang baru pertama kali aku rasakan. Badanku lemes sekali Kulihat di seprai ada bercak merah..darah keperawananku dan mungkin bercampur dengan sedikit darah dari pantatku yang mungkin juga sobek karena dirasuki kontol Dino.


Aku seorang pelajar SMP kelas II, namaku Rima. Kata orang aku cantik, kulitku kuning, hidungku bangir, sepintas aku mirip Indo. Tinggiku 160cm, ukuran Bhku 34, cukup besar untuk seorang gadis seusiaku. Aku punya pacar, Dino namanya. Dia kakak kelasku, kami sering ketemu di sekolah. Dino seorang siswa yang biasa-biasa saja, dia tidak menonjol di sekolahku. Prestasibelajarnyapun biasa saja. Aku tertarik karena dia baik padaku. Entah kebaikan yang tulus atau memang ada maunya. Dia juga mencoba mendekatiku. Di sekolah, aku tergolong populer. Banyak siswa cowok mencari perhatian padaku. Tapi entah mengapa aku memilih Dino. Singkatnya, aku pacaran dengan Dino. Banyak teman-teman cewekku menyayangkannya, padahal masih ada si Anto yang bapaknya pejabat, Si Danu yang juara kelas, Si Andi yang jago basket, dan lainnya. Entah mengapa aku tidak menaruh perhatian pada mereka-mereka itu.Aku dan Dino telah berjalan kurang lebih 6 bulan. Pacaran kami sembunyi-sembunyi, ya karena kami masih SMP jadi kami masih takut untuk pacaran secara terang-terangan. Orang tuaku sebenarnya melarangku untuk berpacaran, masih kecil katanya. Tetapi apabila cinta telah melekat, apapun jadi nikmat.

Hari Sabtu sepulang sekolah aku janjian sama Dino. Aku mau nemanin dia ke rumah temannya. Aku bilang ke orang tua bahwa hari Sabtu aku pulang telat karena ada les tambahan. Aku berbohong. Di tasku. telah kusiapkan kaos dan celana panjang dari rumah. Sepulang sekolah, aku ke wc dan mengganti seragamku dengan baju yang kubawa dari rumah. Dinopun begitu. Dari sekolah kami yang berada di perbatasan Jakarta Timur dan Selatan, kami naik bis kearah Cipinang, Jakarta Timur, rumah teman Dino. Sesampai disana, aku diperkenalkan dengan teman Dino, Agus namanya. Rumahnya sepi, karena orang tua Agus sedang ke luar kota. Agus juga bersama pacarnya, Anggi. Pembantunyapun pulang kampung, sesekali kakak Agus yang telah menikah, datang ke rumah sekalian menengok Agus dan membawakannya makanan. Kakaknya hari ini sudah datang tadi pagi dan akan datang lagi besok, demikian kataAgus. Jadi hanya kami berempat di rumah itu. Kami ngobrol bersama ngalor ngidul.

Tak lama kemudian, Agus dan Dino pergi ke dapur dan menyiapkan minuman untuk kami. Aku ngobrol dengan Anggi. Dari Anggi, aku tahu bahwa Agus telah berhubungan selama kurang lebih 1 tahun. Keduanya satu sekolah, juga di SMP hanya berlainan dengan sekolahku. 10 menit kemudian, Agus dan Dino kembali dengan membawa 4 gelas sirup dan dua toples makanan kecil. Setelah memberikan minuman dan makanan itu, Agus berdiri dan memutar VCD.Film baru katanya. Aku enggak ngerti, aku pikir film bioskop biasa. Agus menyilakan kami minum. Aku minum sirup yang diberikannya. 10 menit berlalu, kepalaku pusing sekali, bersamaan dengan itu ada rasa aneh menyelimuti tubuhku. Rasa..hangat merinding di tv tampak adegan seorang wanita bule yang sedang dientot oleh 2 laki-laki, satu negro dan satu lagi bule juga. Aku berniat untuk pulang, tetapi entah mengapa dorongan hatiku untuk tetap menyaksikan film itu. Mungkin karena aku baru pertama kali ini nonton blue film. Badanku makin enggak karuan rasanya kepalaku serasa berat dan ah rangsangan di badanku semakin menggila .Aku lihat Agus dan Anggi sudah saling melepaskan baju mereka telanjang bulat di hadapan aku dan Dino.Mereka saling berpelukan, berpagutan tampak Agus menciumi tetek Anggi yang mungil Agus lalu mengisep-isep pentilnya tampaknya keduanya sudah sering melakukannya . Mereka tampak tidak canggung lagi Anggi mengisep-isep peler Agus persis seperti kejadian di film blue itu . Anggi juga sepertinya telah terbiasa Kontol Agus bak permen, diisep, dikulum oleh Anggi Dino merapatkan tubuhnya kepadaku.

"Rim .kamu sayang aku enggak?"tanyanya padaku. "Eh..emang kenapa, Din ?"kataku kaget karena aku masih asyik menyaksikan Agus dan Anggi "Aku pengen kayak gitu ."kata Agus sambil menunjuk pada Agus dan Anggi yang semakin hot. Tampak Agus mulai menindih Anggi, dan memasukkan batang kontolnya ke nonok Anggi. Dengan diikuti teriakan kecil Anggi, batang kontol itu masuk seluruhnya ke nonok Anggi. Gairahku melonjak-lonjak entah kenapa?Seluruh badanku merinding ."Rima?"kata Dino lagi. "Eh enggak ah enggak mau malu ."kataku. "Malu sama siapa?"kata Dino. Tangannya mulai merayapi dadaku. Kutepis pelan tangannya. "Malu sama Agus dan Anggi tuh "kataku. "Ah mereka aja cuek ayo dong Rima aku sudah enggak tahan nih "kata Dino. "Ah..jangan ah "kataku. Gairahku makin tidak keruan mendengar erangan dan rintihan Agus dan Anggi. Tak terasa tangan Dino mulai membuka kancing bajuku. Entah kenapa aku membiarkannya sehingga bajuku terbuka. Aku hanya mengenakan BH dan celanapanjang jeans. Adegan di TV makin hot tampak sekarang seorang wanita asia di entot tiga orang bule dua orang memasukkan kontolnya ke memek dan pantatnya sedangkan yang satunya kontolnya lagi diisep oleh si wanita. Keempatnya terlihat sedang merasakan kenikmatan Tangan Dino mulai merayapi dan meremas-remas buah dadaku yang masih kencang dan belum pernah disentuh oleh siapapun. Aku menggelinjang, geli nikmat ah..baru pertama kali aku merasakan ini ."Buka Bhnya, ya sayang "pinta Dino. Aku mengangguk, aku jadi inginmerasakan lebih nikmat lagi Dengan cekatan Dino membuka Bhku.. aku sekarang benar-benar telanjang dada. Dino mengisepi pentilku memencet-memencet buah dadaku yang masih kenyal dan bagus "Tetekmu enak bener, sayang belum pernah ada yang pegang yaa"kata Dino sambil terus meremas tetekku dan mengisepi pentilku "Belum Din ahhh enak Din terus terus..jangan berhenti ."kataku. Kenikmatan itu baru kali ini aku rasakan. Kulirik Agus dan Anggi, mereka sekarang bermain doggy style. Anggi berposisi nungging dan Agus menusuknya dari belakang terdengar erangan dan eluhan mereka Gairahku makin menggila "Buka celanamu ya sayang aku udah pengen nih "pinta Dino. "Jangan Din takut ."kataku. "Takut apa sayang?"kata Dino. "Takut hamil "kataku. "Enggak Din, aku nanti keluarnya di luar memekmu sayang kalo hamilpun aku akan tanggung jawab, percayalah "katanya.



Aku diam saja Dino mulai membuka ristleting celanaku, aku diamkan saja .tak lama kemudian, dia memerosotkan celanaku tampak memekku yang menggumpal dengan jembut yang lumayan tebal. Dino pun memerosotkan celana dalamku Aku benar-benar polos bugil. Dinopun membukaseluruh bajunya, kami berdua telanjang bulat .Tangan Dino tetap meremas-remas tetekku Kulirik Agus dan Anggi, eh mereka bersodomi Anggi sudah biasa bersodomi rupanya kulihat kontol Agus maju mundur di pantat Anggi sedangkan tangan kiri Anggi mengucek-ucek memeknya sendiri yang sudah basah Erangan mereka terdengar makin sering .Dino terus mengerjaiku, tangannya mulai merayapi jembutku. Salah satu jarinya dimasukkan ke nonokku"Ah..sakit, pelan-pelan, Din.."teriakku ketika jari itu memasuki nonokku. Dino agak sedikit mengeluarkan jari itu dan bermain di bibir kemaluanku tak lama kemudian nonokku basah . "Din, isep dong punyaku "pinta Dino sambil menyodorkan kontolnya ke mukaku. "Ah..enggak ah "kataku menolak. "Jijik ya? Punyaku bersih kok ayo dong Anggi saja berani tuh "pinta Dino memelas.



Dengan ragu aku pegang kontol Dino. Baru sekali ini aku memegang punya laki-laki. Ternyata liat dan keras. Kontol Dino sudah berdiri tegang rupanya. "Ayo dong Rima sayang "pinta Dino lagi. Dengan ragu kumasukkan kontol itu ke mulutku, aku diamkan kontol itu sambil kurasa-rasa. Ih, kenyal "Hisap dong sayang seperti kamu makan permen "Dino mengajariku. Pelan-pelankuisap-isap, kujilati bolong kontol itu dengan lidahku lama kelamaan aku merasa senang mengisapnya kuisep keras-keras..kusedot-sedot, kujilati .kumaju mundurkan kontol itu di dalam mulutku terdengar berulang kali erangan Dino. "Ah ah .uuuhhh enak sayang teruskan .." erang Dino. Tangan Dino terus mengucek-ucek nonokku. Sudah tidak sakit lagi sekarang, mungkinsudah basah Aku jadi senang mengisap kontol Dino terus kulomoh kuisap..kujilati kusedot-sedot ih..enak juga, pikirku Tiba-tiba Dino menarik kontolnya dan mengarahkannya ke nonokku Aku pasrah, dimasukkannya kontolnya ternyata meleset, Dino melumuri tangannya dengan ludahnya kemudian tangannya itu diusapkan ke kontolnya dan mencoba lagi memasukkan kontolnya ke liang nonokku, ketika kepalanya masuk ke nonokku, aku berteriak"Aduuh sakit Din pelan-pelan dong " Gairah semakin meninggi .aku ingin merasakan kenikmatan lebih .Dino melesakkan kontolnya ke nonokku pelan kurasakan sesak nonokku ketika kepala kontol itu masuk ke dalamnya Dino lagi menghentakkan kontolnya sehingga amblas semuanya ke dalam nonokku ."Ahhh perih Din "kataku. Dino diam sebentar memberikan waktu kepadaku untuk menenangkan diri. "Tenang Din, sebentar lagi kamu akan terbiasa kok "katanya. Pelan-pelan Dino mengocokkontolnya di nonokku. Masih terasa perih sedikit kocokkan Dino semakin kencang Aneh, perih itu sudah tidak terasa lagi, yang ada hanya rasa nikmat nikmat sekali "Terus Din Terus ahhhh ah .enak ."kataku. Sempat kulirik Agus dan Anggi masih terus bersodomi. Gimana rasanya disodomi ya, pikirku Agus semakin menggencarkan kocokkanyya Aku semakin menggelinjang .ah ternyata ngentot itu nikmat .surga dunia coba dari dulu.. kataku dalam hati ."Din ah.ah .aku aku ."entah apa yang aku ingin ucapkan. Ada sesuatu yang ingin kukeluarkan dari nonokku entah apa "Keluarkan saja sayang kamu mau keluar ."kata Dino. "Ahh iya Din aku mau keluar .."tak lama kemudian terasa cairan hangat dari nonokku .



Dino terus mengocok kontolnya kuat juga pacarku ini, pikirku. "Satu nol, sayang"kata Dino tersenyum. Dino mencopot kontolnya, aku sedikit kecewa "Kenapa dicopot Din.."tanyaku. "Kita coba doggy style, sayang "jawabnya sambil membimbingku berposisi seperti anjing. Dino menusukan kontolnya lagi sekarang badanku terguncang-guncang keras terdengar erangankeras dari Anggi dan Agus, mereka ternyata telah mencapai puncaknya kulihat peluh bercucuran dari kedua tubuh mereka, dan akhirnya mereka terkapar kenikmatan tampak wajah puas dari mereka berdua Aku sudah hampir tiga kali keluar Dino tampak belum apa-apa dia terus mengocok kontolnya di memekku. Sudah hampir ¾ jam aku dientot Dino, tapi tampaknya Dino belum menunjukkan akan selesai. Kuat juga aku lemes sekali lalu Dino mencopot lagi kontolnya dan mengambil baby oil yang tersedia dekat kakinya. Aku ingat baby oil itudipakai untuk melumuri pantat Anggi ketika mau disodomi .eh apakah aku mau disodomi Dino? "Mau ngapain Din "tanyaku penasaran ."Seperti Anggi dan Agus lakukan, Rima aku ingin menyodomimu sayang "jawabnya. Sebenarnya aku takut, tapi terdorong rasa gairahku yang melonjak-lonjak dan keingin tahuanku rasanya disodomi, maka aku mendiamkannya ketika Dino mulai mengolesi lubang pantatku dengan baby oil. Tak lama kemudian, kontol Dino yang masih keras itu diarahkan ke pantatku meleset dicoba lagi kepala kontol Dino tampak mulai merayapi lubang pantatku "Aduuuh sakit Din "kataku ketika kontol itu mulai masuk pantatku. "Tenang sayang nanti juga enggak sakit "jawab Dino sambil melesakkan bagian kontolnya kepalanya sudah seluruhnya masuk ke pantatku "Aduuuhh sakiiiitt "kataku lagi. "Tenang Rim, nanti enak deh..aku jadi ketagihan sekarang "kata Anggi sambil mengelus rambutku dan menenangkanku. "Kamu sudah sering disodomi, Nggi?"tanyaku. "Wah bukan sering lagi hampir tiap hari kadang aku yang minta abis enak sih udah tenang saja ayo Dino coba lagi nanti pacarmu pasti ketagihan ayo.."kata Anggi sambil menyuruh Dino mencoba lagi.

Dino mendesakkan lagi kontolnya sehingga seluruhnya amblas ke pantatku. Terasa perih di pantatku ."Tuuh kan sudah masuk tuh enak kan nanti pantatmu juga terbiasa kok kayak pantatku ini enak kan jadi enggak ada hari libur, kalo lagi mens-pun tetap bisa dientot hi hihi "kata Anggi. Aku diam saja. Ternyata sakit kalo disodomi .Dino mulai mengocok kontolnya di pantatku. "Pelan-pelan, Din masih sakit "pintaku pada Dino. "Iya sayang enak nih sempit"katanya. Anggi ke belakang pantatku dan mengucek-ucek nonokku dengan tangannya aku semakin menggelinjang nikmat "Anggi ah .enak "kataku. "Ayo Din, kocok terus, biar aku mengucek nonoknya, biar rasa sakit itu bercampur rasa nikmat"kata Anggi pada Dino. Benarsekarang rasa sakit itu tidak muncul lagi hanya nikmat ."Hai sayang ini ada lobang nganggur mau pake? Boleh kan Dino? Lubang yang satu ini dipake pacarku Agus "kata Anggi. "Tanya Rima saja deh, aku lagi asyik nih"jawab Agus sambil terus mengocok kontolnya di pantatku. "Gimana Rima? Bolehkan? Enak lo di dobelin aku sering kok "pinta Anggi. "Ah..jangan deh "kataku."Sudahlah Rima, kasih saja aku rela kok"kata Dino. Tiba-tiba Agus merayap di bawahku dan menciumi tetekku. Kontolnya dipegang oleh Anggi dan diarahkan ke nonokku. Dengan sekali hentakan, kontol itu masuk ke nonokku. "Jaang "kataku hendak berteriak jangan tetapi terlambat, kontol itu sudah masuk ke nonokku. Jadilah aku dientot dan disodomi . ½ jam Agus dan Dino mengocok kontolku. Aku lemes sekali baru sekali dientot sudah diduain tanganku sudah tidak kuat menopang badanku. Kakiku lemes sekali. Kenikmatan itu sendiri tidak adaduanya .aku sebenarnya jadi senang dientot berdua begini tapi mungkin kali ini kurang siap.



Aku keluar 2 kali sebelum Agus mencopot kontolnya dan memasukkan kontolnya ke mulut Anggi. Anggi menghirup peju yang keluar dari kontol Agus dengan nikmat. Kemudian Dino melakukan hal yang sama, tadinya aku ragu untuk menghirupnya, tapi lagi-lagi rasa penarasan pada diriku membuatku ingin rasanya menikmati pejunya Dino. Dino memuntahkan pejunya dimulutku akupun menelannya. Ah..rasanya asin dan agak amis setelah kontolnya bersih, Dino mencopot kontolnya dan menciumku yang sudah KO di kasur. "Terima kasih sayang aku puas dan sayang sama kamu "katanya lembut. Aku diam saja sambil merasakan kenikmatan yang baru pertama kali aku rasakan. Badanku lemes sekali Kulihat di seprai ada bercak merah..darah keperawananku dan mungkin bercampur dengan sedikit darah dari pantatku yang mungkin juga sobek karena dirasuki kontol Dino. Aku mencoba duduk, ah masih terasa sakit di kedua lubangku itu, lalu aku menangis di pelukan Dino ."Din, aku sudah enggak perawan lagi sekarang jangan tinggalkan aku yaa ."kataku pada Dino. Kulihat Anggi dan Agus sudah tidur berpelukan dalam keadaan telanjang bulat.



"Iya sayang aku makin cinta sama kamu aku janji enggak akan meninggalkanmu tapi kamu harus janji yaa "katanya. "Bener Din? Kamu enggak ninggalin aku? Tapi janji apa ?"kataku balik bertanya. "Janji, kita akan mengulangi ini lagi aku bener-bener ketagihan sekarang sama nonokmu dan juga pantatmu, sayang "kata Dino sambil mengelus rambutku. Aku diam saja, aku juga ingin lagi..aku juga ketagihan kataku dalam hati. "Janji ya sayang "katanya lagi mendesakku. Aku hanya mengangguk. "Sudah jangan nangis sekarang kamu mau langsung pulang atau mau istirahat dulu?"tawar Dino. Aku pilih istirahat dulu lalu akupun tertidur berpelukan dengan Dino. Hari ini baru pertama kali aku berkenalan dengan sex. Ternyata enak dan nikmat.

Kontol India

Namaku Yen Hung saat ini berusia 39 tahun bersuami seorang pengusaha yang cukup sukses punya anak mulai beranjak remaja, hidup kami cukup bahagia dan nyaris tanpa masalah yang berarti, namun karena terlalu banyak waktu luang, aku sering memutar film biru yang menayangkan hubungan sex yang penuh variasi dan juga alat kelamin laki-laki yang begitu besar dan panjang mungkin menjadi penyebab hubungan pasutri kami terasa agak hambar dan datar, jauh di dalam kemaluanku ada sesuatu yang berdenyut mendambakan sentuhan yang tak pernah didapat dari kemaluan suami yang pendek dan kecil, kesibukan kerja membuat staminanya lemah hingga kurang dari tiga menit biasanya dia sudah terkapar tak berdaya lagi, sementara aku masih segar dan menggebu.

Berawal dari keinginan menghilangkan kejenuhan aku ikut kursus bahasa Inggris yang kebetulan sang guru orang India bernama Rajesh Rangoonwala, biasa dipanggil bung Raj tubuhnya tinggi besar kulit hitam dengan bulu lebat, entah bagaimana berawal namun aku cukup akrab dengan Raj yang enak diajak ngobrol sembari latihan bahasa Inggris, Raj kelihatannya menaruh perhatian pada diriku, bila aku duduk di baris paling depan sering dia melirik pahaku yang putih tersembul dari rok ku, anehnya aku merasa senang dengan pandangan Rajesh yg penuh birahi tsb.

Raj mengundangku makan di sebuah hotel, walau bisa menebak maksud kelanjutan makan tsb namun anehnya aku menerima ajakannya.


Bahkan aku mempersiapkan diri dengan mandi keramas serta menggosok bagian intim tubuhku, aku pandangi tubuhku di cermin buah dada yg kecil namun indah dengan puting kemerahan, perut masih rata, liang sanggama yg masih sempit warna kemerahan ditumbuhi rambut yang rapi, sempat agak ngeri aku membayangkan tubuh raksasa hitam berbulu lebat setinggi lebih 190 cm dengan berat 90 kg akan menindih tubuhku yang putih mungil hanya setinggi 158 cm dan berat 45 kg, namun karena keinginan bertualang serta rasa gatal karena denyutan di bagian paling dalam liang sanggamaku yang mungkin dapat dicapai dan digaruk oleh panjangnya kemaluan Raj membuat aku mantap ingin menemuinya.

Setelah makan malam seperti dugaanku Raj mengajakku menuju sebuah kamar di hotel itu, begitu masuk kamar dia langsung merengkuh dan melumat bibirku, jemari Raj sangat piawai dalam melucuti pakaianku, dalam waktu singkat kaus dan bra ku sudah tergolek di lantai, ada rasa ngeri waktu Raj merebahkan tubuhku yang hanya setinggi 158 cm dan berat 45 kg berkulit putih telentang di kasur sementara Raj yang tingginya 190 cm dan beratnya 90 kg berkulit hitam penuh bulu berada di atasku dengan rakus meremas dan menjilati payudaraku yang putih, pentilnya yg berwarna merah dia hisap hingga aku menggelinjang menahan rasa geli dan nikmat yang begitu hebat, setelah dia puas mempermainkan kedua payudaraku kini tangan Raj melucuti rok dan Cd ku, tubuhku bergetar merasakan sensasi pertama dalam seumur hidupku waktu lidah Raj menjilati bibir kemaluanku, mulut Raj menyedot habis cairan pelumas dalam liang sanggamaku bagai minum juice sampai tubuhku meliuk-liuk sambil mendesis bak ular kepanasan merasakan nikmat tiada tara sewaktu lidah Raj menjilati kelentitku, kenikmatan yang belum pernah sekalipun diberikan oleh suami tercinta, selama lebih lima menit seluruh bagian kemaluanku dikerjain oleh mulut dan lidah Raj dengan sangat handal dan selama itu pula aku harus berjuang menahan rasa geli dan nikmat yang sangat hebat hingga akhirnya pertahannanku jebol, tubuhku mengejang karena orgasme yang begitu indah hingga tak sadar aku menjerit histeris.

Setelah nafasku kembali normal kini giliranku mempreteli pakaian Rajesh satu persatu , aku terpaha melihat tubuh hitam besar dimana hampir seluruhnya ditumbuhi bulu yang hitam lebat dan aku terpekik kaget waktu melepas Cd Raj serta melihat batang kemaluan yang hitam legam dan demikian besar dibalut urat-urat besar tampah kokoh yang siap untuk membobol dan merobek gawang kewanitaan ku. Ada rasa ngeri membayangkan benda yang hampir tiga kali lebih besar dari punya suamiku akan menembus tubuhku, namun karena birahi yang meninggi aku ingin merasakan sodokan tongkat hitam India.


Raj menyadari ketakutanku, maka dia mangangkatku kepangkuannya agar aku dapat mengatur masuknya batang kemaluan Raj sesuai keinginan, perlahan dan susah payah aku masukkan kepala kemaluan Raj kedalam liang sanggama ku ada sedikit rasa ngilu waktu aku menekan hingga sepertiganya masuk namun kemudian rasa nikmat perlahan muncul kemudian aku membuat gerakan naik turun perlahan, tubuhku yang kecil dan putih tampak seperti anak kecil yang sedang dipangku monster hitam, biasanya bila dengan suami dalam posisi diatas aku selalu memegang kendali dengan membuat gerakan kekiri-kanan serta memutar, namun kali ini aku merasakan seluruh kemaluanku penuh sesak tak ada celah hingga aku hanya bisa membuat gerakan naik turun itupun secara perlahan agar batang kemaluan Raj tidak melesak lebih dalam, sambil naik turun aku dapat meraba dan menciumi dada Raj yang bidang dan penuh bulu, aroma tubuh India yang awalnya kurang nyaman bagiku lama kelamaan menjadi daya tarik tersendiri membuat kemaluanku makin basah dan licin hingga tanpa sadar kemaluan Raj telah masuh 2/3 bagian hingga aku dapat merasakannya menyentuh bagian yang tak pernah tersentuh, sodokan kepala kemaluan Raj menjadi penawar rasa gatal dibagian itu hingga aku merasakan arus listrik yang sangat kuat mengalir menjalar dari bawah hingga ke ubun-ubun dan akhirnya meledak menjadi orgasme kedua yang sangat indah.

Tubuhku lunglai bergelayut dalam rangkulan Raj yang masih perkasa, dia merebahkan tubuhku perlahan hingga telentang dimana kemaluannya yang makin mengeras tetap menancap dalam tubuhku, mungkin cairan orgasme keduaku memperlicin liang kemaluanku hingga tak terlalu sulit Raj menekan seluruh batang kemaluan raksasa nya melesak seluruhnya kedalam liang kemaluanku hingga aku rasakan sensasi yang bukan main karena kepala kemaluan Raj menyundut mulut rahimku membuat aku berteriak dan menyumpah serapah sebagai ungkapan kenikmatan tiada tara yang belum pernah kurasakan seumur hidup, setelah hampir sepuluh menit kemudian kami menggelepar karena ledakan orgasme bersamaan mengakhiri pergulatan dua tubuh yang berlainan warna kulit serta ukuran ini, aku tak bisa menggambarkan betapa indah atau nikmatnya sensasi ledakan orgasme ketiga ku yang panjang sekali, peluh kami bercucuran sambil berangkulan dalam posisi miring kami tidur pulas dimana kedua tubuh kami masih berlekatan.

Selasa, 08 Maret 2011

Memiliki mertua binal ada untungnya juga, apalagi jika pas istri gak dirumah, dan mertua lagi main kerumah kesempatan untuk bisa bercinta dengan mertua, tapi tak semua mertua binal, namun dalam cerita kali ini, adalah cerita tentang binalnya mertua, karena tak tanggung-tanggung, menanantu sendiri alias anaknya sendiri diajak ml atau bercinta dengan mertua. Berikut adalah cerita lengkap mertua binal.
Ibu Mertua Bugil
Ini adalah salah satu pengalaman nyata dari kehidupan sex-ku selama ini. Aku Roy, 32 tahun. Menikah, punya 2 anak. Istriku sangat cantik. Banyak yang bilang mirip bintang sinetron ternama saat ini. Kami tinggal di Bandung. Yang akan aku ceritakan adalah hubunganku dengan mertua aku sendiri.
Mertua aku tinggal di kota P, masih wilayah Jawa Barat. Suatu waktu aku ada tugas kerja ke kota P tersebut. Aku pergi naik motor. Sesampainya di kota P, aku langsung menyelesaikan tugas dari kantor. Setelah selesai, aku sengaja singgah dulu ke rumah mertua untuk istirahat. Sesampai di rumah, mertua perempuanku datang menyambut.
“Kok sendirian Roy? Mana anak istrimu?” tanya mertuaku.
“Saya ada tugas kantor disini, Ma. Jadi mereka tidak saya ajak. Lagian saya cuma sebentar kok, Ma. Hanya mau numpang mandi dan istirahat sebentar,” jawabku.
“O begitu.. Akan mama siapkan makanan buat kamu,” ujar mertuaku.
Lalu aku mandi. Setelah itu aku segera ke meja makan karena sudah sangat lapar.
“Papa mana, Ma?” tanyaku.
“Papa lagi ke rumah temannya ngurusin obyekan,” jawan mertuaku.
“Kamu mau pulang jam berapa, Roy?” tanya mertuaku.
“Agak sorean, Ma. Saya akan tidur sebentar. Badan pegal hampir 3 jam naik motor dari Bandung,” kataku.
“Kalau begitu ganti baju dulu dong. Nanti kusut kemeja kamu,” ujar mertuaku sambil bangkit menuju kamarnya. Lalu dia datang lagi membawa kaos dan kain sarung.
“Ini punya Papa, pakailah nanti,” kata mertuaku.
“Iya, Ma,” kataku sambil terus melanjutkan makan.
Mertuaku berumur 42 tahun. Sangat cantik mirip istriku. Badan ramping, buah dada besar walau agak turun karena usia. Pantatnya sangat padat. Setelah berganti pakaian, aku duduk di ruang tamu sambil nonton TV.
“Loh katanya mau tidur?” tanya mertuaku sambil duduk di kursi yang sama tapi agak berjauhan.
“Sebentar lagi. Ma. Masih kenyang,” ujarku. Lalu kami nonton TV tanpa banyak bicara.
“Tahukah kamu, Roy.. Bahwa mama sangat senang dengan kamu?” tanya mertuaku kepadaku memecah kesunyian.
“Kenapa, Ma?” tanyaku.
“Dulu sejak pertama kali datang kesini mengantar istrimu pulang, mama langsung suka kamu. Ganteng, tinggi, sopan, dan ramah,” kata mertuaku. Aku hanya tersenyum.
“Sekarang kamu sudah menikahi anak mama dan sudah punya anak 2, tapi kamu tetap sama seperti yang dulu..,” kata mertuaku lagi.
“Mama sangat sayang kamu, Roy,” kata mertuaku lagi.
“Saya juga sayang mama,” ujarku.
“Ada satu hal yang ingin mama lakukan, tapi tidak pernah berani karena takut jadi masalah..,” kata mertuaku.
“Apa itu, Ma?” kataku.
“Mama ingin memeluk kamu walau sebentar..,” ujar mertuaku sambil menatapku dengan mata sejuk.
“Kenapa begitu, Ma?” tanyaku lagi.
“Karena dulu mama sangat suka kamu. Sekarang ditambah lagi rasa sayang,” kata mertuaku.
Aku tatap mata mertuaku. Kemudian aku tersenyum.
“Saya yang akan peluk mama sebagai rasa sayang saya ke mama,” ujarku sambil beringsut mendekati mertuaku sampai badan kami bersentuhan.
Kemudian aku peluk mertuaku erat. Mertuakupun balas memeluk aku dengan erat sepertinya tidak mau melepas lagi.
“Boleh mama cium kamu Roy? Sebagai tanda sayang?” tanya mertuaku.
Aku agak kaget. Aku lepaskan pelukanku, lalu tersenyum dan mengangguk. Mertuaku tersenyum, lalu mencium pipi kiri, pipi kanan, kening. Lalu.. Mertuaku menatap mataku sesaat kemudian mengecup bibirku. Aku sangat kaget. Tapi aku tetap diam, dan ada sedikit rasa senang akan hal itu. Selang beberapa detik mertuaku kembali mengecup bibirku.. Dan melumatnya sambil merangkulkan tangannya ke pundakku. Secara spontan aku membalas ciuman mertuaku. Kami saling hisap, mainkan lidah.. Nafas mertuaku terdengar agak cepat. Tangan mertuaku masuk ke dalam kain sarung, lalu menyentuh kont*lku dari luar CD. Tangannya lalu mengusap pelan lalu mulai meremas kont*lku. kont*lku langsung tegang.
Tiba-tiba.. Kringg! Krinngg! Bunyi telepon mengagetkan kami. Kami langsung memisahkan diri. Mertuaku langsung bangkit menuju telepon. Entah apa yang dibicarakan. Karena merasa agak bersalah, aku segera masuk ke kamar, menutup pintu, lalu merebahkan diri di kasur. Terbayang terus peristiwa tadi berciuman dengan mama mertua sambil merasakan nikmatnya diremas kont*l. Tiba-tiba terdengar pintu diketuk. Kemudian pintu terbuka. Mertuaku masuk.
“Sudah mau tidur, Roy?” tanya mertuaku.
“Belum, Ma,” ujarku sambil bangkit lalu duduk di tepi ranjang. Mertuaku juga ikut duduk di sampingku.
“Kamu marah tidak atas kejadian tadi,” tanya mertuaku sambil menatap mataku. Aku tersenyum.
“Tidak, Ma. Justru saya senang karena ternyata mama sangat sayang dengan saya,” jawabku.
Mertuaku tersenyum lalu memegang tanganku.
“Sebetulnya dari dulu mama memimpikan hal seperti ini, Roy,” ujar mertuaku.
“Tapi karena istrimu dan papamu selalu ada, ya mama hanya bisa menahan perasaan saja..,” ujar mertuaku sambil mencium bibirku.
Akupun segera mebalas ciumannya. Dan sekarang aku mulai berani. Tanganku mulai meraba buah dada mertuaku dari luar dasternya. Aku meremasnya perlahanan. Tangan mertuakupun segera melepas kain sarung yang aku pakai. Tangannya langsung meraba dan meremas kont*lku dari luar CD-ku. kont*lku makin mengeras. Mertuaku merogoh kont*lku hingga berdiri tegak. Sambil tetap berciuman tangannya terus mengocok dan meremas kont*lku. Akupun terus meremas buah dada mertuaku. Tak lama, mertuaku bangkit lalu melucuti semua pakaiannya. Akupun melakukan hal yang sama. Mertuaku segera naik ke tempat tidur, dan aku segera menaiki tubuhnya. Aku kecup bibirnya.
“Mama senang kamu datang hari ini, Roy.. Lebih senang lagi karena ternyata kamu bisa menerima rasa sayang mama kepada kamu…” ujar mertuaku sambil menciumku.
“Saya juga senang karena mama sangat menyayangi saya. Saua akan menyayangi mama…” kataku sambil memagut leher mertuaku.
Mertuaku mendesah dan menggelinjang merasakan desiran nikmat. Pagutanku kemudian turun ke buahdada mertuaku. Kujilati dan gigit-gigit kecil puting susu mertuaku sambil tangan yang satu meremas buah dada yang lain.
“Ohh.. Mmhh.. Mmhh.. Ohh…” desah mertuaku semakin merangsang gairahku.
Tapi ketika lidahku mulai turun ke perut, tiba-tiba mertuaku memegang kepalaku.
“Jangan ke bawah, Roy.. Mama malu. Segera masukkin saja.. Mama sudah tidak tahan…” ujar mertuaku.
Aku tersenyum dan maklum karena mertuaku termasuk orang yang konvensional dalam masalah sex. Aku buka lebar paha mertuaku, lalu aku arahkan kont*lku ke mem*k mertua yang sudah basah dan licin. Tangan mertuaku segera memegang kont*lku lalu mengarahkannya ke lubang mem*knya. Tak lama.. Bless.. kont*lku langsung memompa mem*k mertuaku. Terasa tidak seret, tapi masih enak rasanya menjepit kont*lku..
“Ohh.. Sshh.. Oh, Roy.. Mmhh…” desah mertuku ketika aku memompa kont*lku agak cepat.
Mertuaku mengimbangi gerakanku dengan goyangan pinggulnya. Tak lama, tiba-tiba mertuaku bergetar lalu tubuhnya agak mengejang.
“Oh, Roy.. Mama mau keluarr.. Mmhh…” jerit kecil mertuaku.
“Terus setubuhi mama…” desahnya lagi.
Beberapa saat kemudian tubuh mertuaku melemas. Dia telah mencapai orgasme.. Akupun berhenti sejenak memompa kont*lku tanpa mencabutnya dari mem*k mertuaku. mem*knya terasa makin licin oleh air maninya.
“Mama belum pernah merasakan nikmat seperti ini, Roy,” ujar mertuaku sambil mengecup bibirku.
“Terima kasih, Roy…” ujarnya lagi sambil tersenyum. Akupun segera mengerakan kont*lku menyetubuhi lagi mertuaku.
“Boleh Roy minta sesuatu, Ma?” tanyaku sambil terus memompa kont*lku.
“Apa?” ujar mertuaku.
“Saya mau setubuhi mama dari belakang. Boleh?” tanyaku. Mertuaku tersenyum.
“Boleh tapi mama tidak mau nungging. Mama tengkurap saja ya?” ujar mertuaku.
“Iya, Ma,” ujarku sambil mencabut kont*lku. Mertuaku segera tengkurap sambil sedikit melebarkan kakinya.
“Ayo, Roy,” ujar mertuaku.
Aku segera masukkan kont*lku ke memek mertuaku dari belakang. Terasa lebih nikmat daripada masuk lewat depan. Mata mertuaku terpejam, dan sesekali terdengar desahannya. Akupun terus menikmati rasa nikmat sambil terus memompa kont*lku. Kemudian terasa ada sesuatu rasa yang sangat kuat ingin keluar dari kont*lku. Kupercepat gerakanku menyetubuhi mertuaku. Ketika hampir mencapai klimaks, aku cabut kont*lku, lalu.. Crott! Crott..! Crott! Air maniku keluar banyak di punggung dan pantat mertuaku.
“Ohh.. Enak, Ma…” kataku.
Kugesekkan kont*lku ke belahan pantat mertuaku. Selang beberapa menit setelah kelelahan agak hilang, mertuaku berkata, ” Tolong bersihkan punggung mama, Roy..”.
“Iya, Ma,” ujarku. Lalu aku bersihkan air maniku di tubuh mertuaku.
Setelah berpakaian, lalu kami keluar kamar. Terlihat wajah mertuaku sangat ceria. Menjelang sore, mertua lelaki pulang. Aku dan mertua perempuanku bertindak biasa seolah tidak pernah terjadi apa-apa di antara kami.
Setelah makan malam, aku diminta mertua perempuanku utnuk membawakan semua piring kotor ke dapur. Aku menurut. Mertua lelaki aku setelah makan malam langsung menuju ruang televisi dan segera menonton acara kesukaannya. Di dapur, mertuaku perempuanku langsung menarik tanganku ke sudut dapur lalu menciumku. Aku membalasnya sambil tanganku langsung memegang selangkangannya kemudian meraba mem*knya.
“Nakal kamu. Tapi mama suka,” ujar mertuaku sambil tersenyum.
“Nanti Papa kesini, Ma.. Udah, ah Roy takut,” ujarku.
“Tidak akan kesini kok, Roy,” ujarnya.
“Sebelum kamu pulang, mama mau sekali lagi bersetubuh dengan kamu disini…” ujar mertuaku sambil tangannya segera meremas kont*lku dari luar celana.
“Saya juga mau, tapi jangan disini, Ma.. Bahaya,” ujarku.
“Ayo dong, Roy.. Mama sudah tidak tahan,” ujarnya lagi. Tangannya terus meremas kont*lku.
“Kita ke hotel yuk, Roy?” ajak mertuaku. Aku mengangguk.
Kemudian dengan alasan akan ke rumah temannya, mertuaku perempuanku meminta ijin pergi diantar olehku.
“Jangan lama-lama ngobrol disana, Ma.. Si Roy kan malam ini mau pulang. Kasihan nanti dia capek,” ujar mertua lelaki.
“Iya dong, Pa…” ujar mertua perempuanku.
Kemudian kami naik motor segera pergi mencari hotel. Setelah selesai registrasi, kami segera masuk ke kamar. Tanpa banyak cakap, mertuaku langsung memeluk dan menciumku dengan liar. Aku balas ciumannya..
“Cepat kita lakukan, Roy.. Waktu kita hanya sedikit,” ujar mertuaku sambil melucuti semua pakaiannya.
Aku juga demikian. Mertuaku langsung naik ke kasur, lalu aku menyusul. Tangan mertuaku langsung menggenggam kont*lku dan diarahkan ke mem*knya.
“Mama kok buru-buru sih?” tanyaku sambil tersenyum ketika kont*lku sudah masuk mem*knya. Lalu aku pompa kont*lku perlahan menikmati enaknya mem*k mertuaku.
“Habisnya mama sudah tidak tahan sejak tadi di rumah, pengen merasakan kont*l kamu lagi,” kata mertuaku sambil menggoyang pinggulnya mengimbangi gerakanku.
Selang beberapa belas menit tiba-tiba mertuaku mendekap aku erat sambil mengerakkan pinggulnya cepat. Kemudian.. “Ahh.. Mmhh.. Enak sayang…” desah mertuaku mencapai puncak orgasmenya.
Badannya melemas. Aku terus memompa kont*lku lebih cepat. Terasa lebih nikmat. Sampai beberapa lama kemudian aku tekan kont*lku ke lubang mem*k mertuaku dalam-dalam, dan.. Crott.. Crott.. Crott.. Air maniku keluar di dalam mem*k mertuaku.
“Maaf, Ma.. Roy tidak bisa menahan.. Sehingga keluar di dalam,” ujarku sambil memeluk tubuh mertuaku.
“Tidak apa-apa, Roy,” jawab mertuaku.
“Mama sudah minum obat kok,” ujarnya lagi.
“Kalo mama berkunjung ke rumah kamu, bisa tidak ya kita melakukan lagi?” tanya mertuaku.
“Bisa saja, Ma.. Kita jalan berdua saja dengan alasan pergi kemana…” jawabku. Mertuaku tersenyum.
“Kita pulang Roy,” ujar mertuaku.
Sesampai di rumah, aku langsung bersiap untuk pulang ke Bandung. Ketika aku memanaskan motorku, mertua perempuan mendekatiku. Sementara mertua lelaki duduk di beranda.
“Hati-hati di jalan ya, Roy,” ujar mertuaku.
“Iya, Ma. Terima kasih,” ujarku sambil tersenyum.
“Tengokin mama dong sesering mungkin, Roy,” ujar mertuaku sambil tersenyum penuh arti.
“Iya, Ma,” ujarku sambil tersenyum pula.
Lalu aku pulang. Sejak saat itu hingga kini aku selalu menyempatkan diri sebulan sekali untuk datang ke rumah mertuaku, tentu saja setelah aku di-SMS dahulu oleh mertua perempuanku.
Demikian kisah seks yang menceritakan mertua binal dengan segala birahi nya yang tak bisa dibendung, dengan menantu sendiri disikat juga, kalo sudah nafsu birahi berbicara, kadang logika hubungan darah jadi terabaikan. Sampai pada cerita-cerita selanjutnya yang lebih seru dan asik.

pesta seks desa cirengkek


Ini barangkali adalah kelanjutan dari kisahku di desa cirengkek. Setelah hamoir tiap malam aku selau meinmati para wanita di desa ini. Aku maulai berp[ikir untuk membuat sesuatu yang hebat. Kebetulan tabunganku telah terkumpul banyak dan cukup untuk membanguns ebuah puri. Akupun telah mendapatka apa yang aku inginkan, yaitu sebuah puri yang terpencil yang akan aku gunakan untuk suatu rencana besarku. Aku punya rencana untuk mengumpulkan para ibu-ibu di desa ini untuk aku ikut sertakan dalam sebuah pesta dengan nuansa seks yang kental.
Maungkin ini adalah rencana paling gila, tapi mau bagaimana lagi aku sangat menginginkan suatu tempat dimana ada banyak wanita, apalagi yang telah bersuami berkumpul bersama untuk melayaniku. Singkat aja, aku mengundang bu Mimin selaku istri lurah dan ketua ibu-ibu pkk kerumahaku. Kemudian aku jelaskan padanya mengenai rencanaku. Aku sempat ditentang karena menutunya hal tersebut ga bakalan mungkin bisa dilaksanakan. Tapi mencoba meyakinkannya hingga akhirnya dia mau mengikutu rencana yang aku buat matang-matang itu. Setelah bu Mimin mengerti benar apa rencanaku, kemudian kami mulai bergerak dan bekerja dibantu Een dan Ida yang telah aku beritahu pula. Mereka menyebarkan undangan yang diperuntukan untuk ibu-ibu yang telah memiliki anak. Aku sengaja merancangnya demikian supaya suami mereka tidak curiga dan memperbolehkan mereka mengikutinya. Akupun memberikan temanya adalah tentang ibu dan anak agar terkesan sangat penting bagi ibu-ibu sehingga banyak yang menghadiri. Didukukng oleh bu Mimin selaku ketua dan mengatasnamakan PKK, hari itu pun tiba dengan dihadiri sekitar 30-40 ibu-ibu  dari mulai berusia 25-55 pun ada.
Jarak antara puriku denagn tempat lain dan pemukiman warga memang jauh , sekitar 4-5 kilometer. Sehingga apapun yang kami lakukan tidak akan ada yang tahu ataupun terganggu. Hari itu pukul 9 pagi mereka aku kumpulkan di sebuah ruangan yang cukup luas dan disediakan tempat dudukl. Kemudian Een dan Mimin mengatur mereka sementara Ida menyiapkan sebuah film yang akan kami putar lewat layar lebar. Sebelumnya aku sempat berpidato mengenai seputar seks dan yang terkait dengannya. Terlihat ibu-ibu itu sedikit heran dan kebingungan. Tapi bu Mimin berhasil meyakinkan mereka bahwa hal ini penting bagi mereak. Beberapa lama kemudian aku putar kan sebuah film porno luar negeri dan dalam negeri selama hampir 2 jam. Terlihat mereka yang tadinya kaget mulai asik menonto film yang aku puter itu. Ada yang terdiam, ada juga yang tangannya berkrliaran, ada banyak ibu-ibu yang masturbasi. Mungkin mereka baru kali ini menonton film porno, apalagi beramai-ramai srperti ini. Sementara itu een, ida, dan mimin mengganti busana denagn hanya mengenakan kain tipis tanpa cd dan bh, sehingga terlihat samar-samar memek dan toket mereka, lalu mereka menampakkan diri ke hadapan para ibu-ibu itu. Mereka kaget karena melihat ketiga wanita budak nafsuku itu setengah telanjang. Lalu aku menyusul mereka yang juga hanya menggunakan cd saja. Para ibu-ibu semakin  kaget dan heran dengan yang terjadi disini.
Kemudian aku mulai berpidato dan menjelaskan maksud dan tujuanku yaitu ingin mendirikan sebuah wilayah khusus para wanita yang telah bersuami yang ingin menikmati sensani seks bersama diriku, aku juga menjelaskan bahwa program ini tidak memaksa. Dan ternyata mereka muali tertarik. Kemudia Een menghampiri seorang ibu-ibu yang kira-kira berumur 35 tahun dan menuntunnya kepadaku. Wanita itu sempat menolak tapi mau juga. Lalu aku buka cd ku dan kuperlihatkan pada ibu-ibu itu. Sementara een membujuk ibu tadi untukmelepas pakaiannya. Beberapa lama kemudian ibu itu sudah telanjang bulat seraya disoraki sama ibu-ibu lain. Kemudian aku dekati dia dan aku lagsung mebaringkannya diatas kasur yang disediakan. Lalu aku menindih dan menciumi wajah dan seluruh badannya. Ibu-ibu yang lain teroukau melihatku mencumbu ibu tadi. Kamipun bersenggama dengan disaksikan puluhan ibu-ibu. Ibu yang aku cumbu rupanya menikamtai, karena desahannya sangat keras membuat ibu-ibu yang lainnya seperti penasaran dan ingin mencobanya. Setelah aku selesai dengan ibu itu, kemudian aku menawarkan bagi siapapun yang ingin mencoba dipersilahkan, kemudian banyak ibu-ibu yang mengacungkan tangannya ingin mencoba sensasiku. Kemudian aku atur mereka sehinnga kami salaing bergantinan melakukan hubungan seks itu. Hari itu aku menjalankan rencanaku denagn sukses dan aku juag meraskan 14 vagina ibu-ibu yang hadir dalam sehari itu.
Setelah hari mulai sore aku menuntaskan kegiatan kami dan melanjutkannya 3 hari kemudian.

haha

mantap juag ya

Halo semua, perkenalkan namaku Alma, usiaku 25 tahun, karyawan sebuah perusahaan binafit di bandung, kali ini adalah kisah nyata dalam kehidupankua yang cukup unik dan tidak akan pernah aku lupakan seumur hidupku. Aku adalah lelaki yang sangat beruntung memiliki seorang istri yang cantik, baik, dan sangat setia. Tapi entah kenapa aku malah bisa-bisanya menghianati kesetiaannya, meskipun dia tidak pernah tahu.
Kisahku terjadi 1,5 tahun lalu ketika kami baru saja pindah rumah. Dan rumah yang kami tempati memang jadi cukup jauh dengan orang tua kami. Sehingga hampir sebulan dua kali ibu mertuaku suka menginap di rumah kami, sekedar untuk menengok istri dan anakku. Ibu mertuaku orang biasa sewajarnya wanita berusia 37 tahun, dia memiliki tubuh gempal dengan tinggi sekitar 160 cm. Wajahnya manis dan kulitnya putih mulus, sangat serasi dengan penampilan jilbab dan baju kurung yang tertutpnya. Haubunganku dengannya biasa saja, terlelu dekat tidak, jauh pun tidak.
Hari itu aku sudah mengira kalo di rumah akan ada ibu mertuaku yang biasa ku panggil mamah Lilis. Ternyata tebakanku tepat, dia tengah memasak dengan istriku.
Entah kenapa malam itu mertuaku ingin tidur bareng istriku, dan menyuruhku tidak pindah tapi bertiga saja sekamar. Aku sih tidak ada masalah, dan mau-mau saja, kebetulan ranjang kami besar dan lebar, bahkan muat untuk 4 orang juga. Istriku mertuaku tidur di tengah karena dia tidak biasa kalo tidur di tengah-tengah. Mertuaku pun tidak mempermasalahkannya dan kami pun tidue debgan posisi ibu mertuaku tidur di tengah antara aku dan istriku dan kamipun mulai tertidur.
Sekitar pukul setengah 12 malam aku terbangun karena ingin buang air kecil. Setelah itu aku kembali ke kamar dan aku melihat mertuaku yang tidur membalik ke arah istriku. Kulihat jelas pantatnya yang besar yang kala itu dia menggunakan baju kurung warna biru. Dia juga mengenakan kerudung sekalipun lagi tidur. Akupun melihat betisnya yang ptih mulus dan berisi. Pikiran negatifku pun kembali muncul dan membuatku berpikir untuk mencumbunya. Aku segera berbaring mengarah ke mertuaku yang posisis tidurnya membelakangiku. Penisku semakin berdiri dan ingin sekali rasanya menancapkannya ke liang anusnya yang bualt dan besar itu.
Akupun perlahan mendekati dan mengenakan kakiku ke betisnya yang lembut itu. Aku diamkan sejenak kemudian aku coba gesekkan perlahan. Rupanya dia memang tidur, dan akupun mulai bergerak perlahan mendekatinya. Aku memperhatikan istriku yang tertidur pulas dan kurasa aman. Lalu aku mencoba menempelkan penisku yang masih terbungkus celana pendekku ke pantat mertuaku. Mertuaku masih diam saja bahkan ketika kumulai gerakkan penisku yang begesekkan dengan pantatnya. Kemudian akupun mulai menggerakan tanganku negarah ke pahanya dan perlahan aku elus-elus. Tiba- tiba istriku bergerak membuatku kaget dan langsung menghentikan gerakanku. Ternyata dia mengigau. Ah sial pikirku yang sudah melepaskan kaki dan tanganku dari tubuh mertuaku. Akupu ingin melakukannya lagi tapi takut kali ini mertuaku terbangun.
Beberapa menit kemudian mertuaku bergerak merapat kepadaku, rupanya dia bangun karena dia batuk. Aku heran kenapa dia bergerak padaku. Langsung saja otak mesumku bereaksi dan menggerakan tanganku untuk merabanya lagi. Saat aku merabanya, mertuaku batuk dan mengagetkanku. Tapi dia hanya diam saja. Lalu kulihat dia menyingkapkan rook nya sedikit keatas sehingga terlihat sampai ke belakang lutunya. Aku yakin kalo dari tadi mertuaku bangun dan sadar kalo aku meraba-rabanya. Kemudian aku nekad bertnaya padanya.
“mamah dari tadi nggak tidur?” bisikku
Dian hanya diam saja, padahal aku tahu pasti kalo dia tidak tidur. Aku berpikir kalo dia pasrah kalo sekalipun aku lakukan sesuatu kepadanya. Kemudian aku lebih merapatkan tubuhku ke mertuaku. Aku buka perlahan penisku yang sudah kembali keras. Aku raih tangan mertuaku dan mengarahkannya ke penisku, dan aku biarkan dia genggam penisku. Dia hanya diam saja.aku buak perkahan celanaku sehingga aku hanya mengenakan baju tanpa celan dan memenag tertututpi sama selimut. Kemudian aku naikkan rok mertuaku sambil aku usap pahanya yang mulus dan lembut. Dia sedikit bergerak karena mungkin terangsang olehku.
“gerakin dong mah tangannya” bisikku padanya.
Kemudian dia menlakukanapa yang aku minta. Dia remas dan kocok penisku pelan-pelan. Tenganku mulai masuk ke daerah vaginanya yang ternyata telah basah. Akupun semakin bergairah untuk melakukan hubungan seks gila ini. Kulepaskan tangannya dari penisku dan langsung saja kudekatkan pada anusnya. Aku coba memasukkanya ke lobang vaginanya, tapa ternyata susah karena posisi kami dan juga kami lakukan dengan hati-hati karena takut istriku bangun. Aku biarkan saja penisku digencet oleh kedua paha mertuaku yang besar dan berisi. Sementara itu aku meulai membuka risleting bajunya yang terletak di punggungnya.pelan-pelan sekali aku lepaskan busananya berikut bra dan cd nya. Kini dia telanjang bulat diantara aku dan istriku, aku ciumi punggung dan lehernya.
Beberapa menit kemudian aku nekad dan berbisik “mah aku naikki aja mamah ya”
Kemudian dia bergerak dan merubah posisi nya jadi berbaring. Akupun pelan-pelan menaiki tubuhnya yang besar itu. Dia masih menutup matanya seakan tak mau tahu kalo aku sedang menungganginya. Sesekali dia mendesah kecil ketika kuremas dadanya. Akupun mulai menciuminya dan menjilati leher samapi ketiaknya. Kemudian aku mulai mengarahkan penisku ke vaginyanya. Tidak butuh waktu lama bagiku untuk meluputkan penisku ke liang kenikmatannya karen memang vaginanya sudah nggak sempit lagi.aku kocokkan perlahan dan seseklai dpercepat. Aku lakukan itu sekitae 10 menita hingga terasa cairan hangat menyemburpenisku. Rupanya dia telah mencapai surganya. Akupun menyuruhnya merubah possisi. Kini dia diatas menindihku, dan mengulang lagi gerakanku tadi. Sampai beberapa menit kemudian aku orgasme dan meledakannya di dalam vagina mertuaku itu. Setelah itu barulah dia berani mebuka matanya dan tersenyum manis padaku. Aku ahnya bisa bilang “maaf mah!”
Kemudian dia menciumiku dan memelukku erat. Kami berpelukan sangat lama sekali sampaia akhirnya dia memakai kan kembali busananya pelan-pelan, begitu pula aku karena takut istriku curiga. Setelah itu kami berciuman lagi beberapa lamanya. Kemudian kami tertidur karena letih dengan permainan gila kami. Bagaimana tidak, aku menyetubuhi mertuaku disamping anaknya sekaligus istriku yang tengah tertidur di ranjang yang sama.
Besok paginya aku bangun palingakhir. Dan kuliahat istri dan mertuaku tengah mengobrol di teras depan. Kemudian setelah membasuh muka,aku menghamoiri mereka. Kulaihat mertuaku tersenyum tipis, dan aku balas senyumnya.

“wah kayaknya masak nih!” kataku.
“eh yang udah pulang!” seru istri ku penuh senyuman.
Kemudian akupun beranjak menuju kamar mandi untuk mandi. Rupanya disana aku melihat sebuah cd yang tergantung pada sebuah paku. Aku yakin kalo itu bukan milik istriku, dan aku menira cd itu pasti milik mamah Lilis, soalnya kelihatah dari ukurannya yang besar. Kuambil dan tercium aroma sedap darti cd itu. Ya tepat, itulah aroma vagina yang menempel di cd warna kerm itu. Aku hirup lagi aromanya yang cukup menggairahkan, tak sadar ternyata penisku berdiri karena aroma tersebut. Aku berpikir, cd nya aja sudah menggairahkan, apalagi veginanya.
“Sial, apa-apaan aku, dia kan ibu mertuaku” pikirku.
Kemudain aku selesai mandi dan siap untuk berkumpul bersama keluargaku. Malam itu memang agak special, karena mertuaku membuatkan kamikaredok buatannya yang sangat aku sukai.  Kamipun menyantapnya dengan penuh suka cita dan rasanya mneyenangkan banget bisa makan bersama denagan istri dan mertuaku. Sesekali aku pandangi wajah mertuaku karena aku masih kepikiran aroma dari cd nya tadi. Kulihat senyumnya yang manis, kemudian pandanganku mulai turun ke bagian dada yang terlihat dangat menonjol lekukan gunung kembar yang sangat besar. Kayaknya memang sudah tidak kencang, tapi tetap indah dipandang.
“bapak gak ikut mah?” tanyaku basa-basi
“bapak kan kerja di jakarta!” jawab mertuaku penuh senyum.
Entah kenapa kau berpikir yang menyimpang, apadahal dia adalah ibu mertuaku, tapi entah kenapa aku seakan ingin bersenggam dengannya. Kemudian aku membayangkan bagaimana kalo malam ini aku bercinta dengannya, kayaknya asik pikirku. Tapi bagaimna bisa, selain dia mertuaku, belum lagi disini ada istriku. Beberapa lama kemudian istriku mengambil minuman penutup yaitubandrek kesukaanku. Kamipun menutup acara makan malam kami dan karena kami sudah cape dan ngantuk makanya kami pun langsung tidur.
Entah kenapa malam itu mertuaku ingin tidur bareng istriku, dan menyuruhku tidak pindah tapi bertiga saja sekamar. Aku sih tidak ada masalah, dan mau-mau saja, kebetulan ranjang kami besar dan lebar, bahkan muat untuk 4 orang juga. Istriku mertuaku tidur di tengah karena dia tidak biasa kalo tidur di tengah-tengah. Mertuaku pun tidak mempermasalahkannya dan kami pun tidue debgan posisi ibu mertuaku tidur di tengah antara aku dan istriku dan kamipun mulai tertidur.
Sekitar pukul setengah 12 malam aku terbangun karena ingin buang air kecil. Setelah itu aku kembali ke kamar dan aku melihat mertuaku yang tidur membalik ke arah istriku. Kulihat jelas pantatnya yang besar yang kala itu dia menggunakan baju kurung warna biru. Dia juga mengenakan kerudung sekalipun lagi tidur. Akupun melihat betisnya yang ptih mulus dan berisi. Pikiran negatifku pun kembali muncul dan membuatku berpikir untuk mencumbunya. Aku segera berbaring mengarah ke mertuaku yang posisis tidurnya membelakangiku. Penisku semakin berdiri dan ingin sekali rasanya menancapkannya ke liang anusnya yang bualt dan besar itu.
Akupun perlahan mendekati dan mengenakan kakiku ke betisnya yang lembut itu. Aku diamkan sejenak kemudian aku coba gesekkan perlahan. Rupanya dia memang tidur, dan akupun mulai bergerak perlahan mendekatinya. Aku memperhatikan istriku yang tertidur pulas dan kurasa aman. Lalu aku mencoba menempelkan penisku yang masih terbungkus celana pendekku ke pantat mertuaku. Mertuaku masih diam saja bahkan ketika kumulai gerakkan penisku yang begesekkan dengan pantatnya. Kemudian akupun mulai menggerakan tanganku negarah ke pahanya dan perlahan aku elus-elus. Tiba- tiba istriku bergerak membuatku kaget dan langsung menghentikan gerakanku. Ternyata dia mengigau. Ah sial pikirku yang sudah melepaskan kaki dan tanganku dari tubuh mertuaku. Akupu ingin melakukannya lagi tapi takut kali ini mertuaku terbangun.
Beberapa menit kemudian mertuaku bergerak merapat kepadaku, rupanya dia bangun karena dia batuk. Aku heran kenapa dia bergerak padaku. Langsung saja otak mesumku bereaksi dan menggerakan tanganku untuk merabanya lagi. Saat aku merabanya, mertuaku batuk dan mengagetkanku. Tapi dia hanya diam saja. Lalu kulihat dia menyingkapkan rook nya sedikit keatas sehingga terlihat sampai ke belakang lutunya. Aku yakin kalo dari tadi mertuaku bangun dan sadar kalo aku meraba-rabanya. Kemudian aku nekad bertnaya padanya.
“mamah dari tadi nggak tidur?” bisikku
Dian hanya diam saja, padahal aku tahu pasti kalo dia tidak tidur. Aku berpikir kalo dia pasrah kalo sekalipun aku lakukan sesuatu kepadanya. Kemudian aku lebih merapatkan tubuhku ke mertuaku. Aku buka perlahan penisku yang sudah kembali keras. Aku raih tangan mertuaku dan mengarahkannya ke penisku, dan aku biarkan dia genggam penisku. Dia hanya diam saja.aku buak perkahan celanaku sehingga aku hanya mengenakan baju tanpa celan dan memenag tertututpi sama selimut. Kemudian aku naikkan rok mertuaku sambil aku usap pahanya yang mulus dan lembut. Dia sedikit bergerak karena mungkin terangsang olehku.
“gerakin dong mah tangannya” bisikku padanya.
Kemudian dia menlakukanapa yang aku minta. Dia remas dan kocok penisku pelan-pelan. Tenganku mulai masuk ke daerah vaginanya yang ternyata telah basah. Akupun semakin bergairah untuk melakukan hubungan seks gila ini. Kulepaskan tangannya dari penisku dan langsung saja kudekatkan pada anusnya. Aku coba memasukkanya ke lobang vaginanya, tapa ternyata susah karena posisi kami dan juga kami lakukan dengan hati-hati karena takut istriku bangun. Aku biarkan saja penisku digencet oleh kedua paha mertuaku yang besar dan berisi. Sementara itu aku meulai membuka risleting bajunya yang terletak di punggungnya.pelan-pelan sekali aku lepaskan busananya berikut bra dan cd nya. Kini dia telanjang bulat diantara aku dan istriku, aku ciumi punggung dan lehernya.
Beberapa menit kemudian aku nekad dan berbisik “mah aku naikki aja mamah ya”
Kemudian dia bergerak dan merubah posisi nya jadi berbaring. Akupun pelan-pelan menaiki tubuhnya yang besar itu. Dia masih menutup matanya seakan tak mau tahu kalo aku sedang menungganginya. Sesekali dia mendesah kecil ketika kuremas dadanya. Akupun mulai menciuminya dan menjilati leher samapi ketiaknya. Kemudian aku mulai mengarahkan penisku ke vaginyanya. Tidak butuh waktu lama bagiku untuk meluputkan penisku ke liang kenikmatannya karen memang vaginanya sudah nggak sempit lagi.aku kocokkan perlahan dan seseklai dpercepat. Aku lakukan itu sekitae 10 menita hingga terasa cairan hangat menyemburpenisku. Rupanya dia telah mencapai surganya. Akupun menyuruhnya merubah possisi. Kini dia diatas menindihku, dan mengulang lagi gerakanku tadi. Sampai beberapa menit kemudian aku orgasme dan meledakannya di dalam vagina mertuaku itu. Setelah itu barulah dia berani mebuka matanya dan tersenyum manis padaku. Aku ahnya bisa bilang “maaf mah!”
Kemudian dia menciumiku dan memelukku erat. Kami berpelukan sangat lama sekali sampaia akhirnya dia memakai kan kembali busananya pelan-pelan, begitu pula aku karena takut istriku curiga. Setelah itu kami berciuman lagi beberapa lamanya. Kemudian kami tertidur karena letih dengan permainan gila kami. Bagaimana tidak, aku menyetubuhi mertuaku disamping anaknya sekaligus istriku yang tengah tertidur di ranjang yang sama.
Besok paginya aku bangun palingakhir. Dan kuliahat istri dan mertuaku tengah mengobrol di teras depan. Kemudian setelah membasuh muka,aku menghampiri mereka. Kulaihat mertuaku tersenyum tipis, dan aku balas senyumnya.